Sabtu, 20 Agustus 2011

penyesalan


tangis tu tak kunjung berhenti, 
meratapi sikap yg bersilah hati

tatapQ trhenti menapak, 
tertunduk dlm diam

serpihan masa lalu kian menyelimuti diri, 
tertawa dlm ringkukan ketakutanQ
seakan dunia tak memaafkanQ ats khilaf masa silamQ

tak cukupkah ulur maafQ selipkan senyuman dlm wajahmu? 
hingga bibirmu enggan tuk sekedar menyapaQ


kuasaQ tak mampu beri senyum hati yg tersakiti, 
sebab paku yg menancap kn membekas luka yg sulit terlepas

hnya waktu yg bisa tutupi luka hati yg tak terobati
forgive me.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar