Presuposisi Linguistik
Bagian II
Oleh: Yuki Yusman ®
Begitulah
Erickson, beliau seringkali menggunakan presuposisi dalam menangani pasiennya
untuk memfasilitasi perubahan atau penyembuhan. Apa manfaat dan fungsi dari
presuposisi? Apa itu Presuposisi? Apa perbedaannya dengan mind reading?
Bagaimana saja pola-pola dari presuposisi ini? Bagaimana cara menggunakannya
dalam kehidupan sehari-hari?
Presuposisi adalah asumsi linguistik,
atau praduga. Praduga ini dapat
memunculkan makna yang masuk akal yang muncul dari suatu kalimat, terlepas
apakah asumsi itu sebuah kebenaran atau bukan. Fungsi yang pertama, NLP
Practitioner dan Hypnoterapist dapat menggunakan presuposisi ini dalam pola
bahasanya untuk memfasilitasi dan mensugestikan perubahan. Dalam hal ini
pendengar/klien/pasien akan mencari makna dengan TDS, mencari kebenaran apa
yang terkandung dari kalimat itu, dan menerimanya sebagai asumsi dalam
prosesnya. Seperti yang saya contohkan di artikel Bagian I.
Saya akan memberikan satu contoh lagi
bagaimana Erickson memberikan sugesti bahwa klien dapat berubah, inilah pola
bahasa yang dilakukan Erickson di setiap penghujung sesi terapinya;
“Saya
tidak tahu kapan Anda akan membuat perubahan ini, saya tidak yakin apakah itu
minggu depan atau seminggu setelahnya. Dan saya tidak perlu tahu. Bisa saja itu
hari selasa, bisa saja itu hari kamis. Saya tidak perlu tahu.”
Barangkali
terdengar aneh.. namun begitulah adanya. Erickson menggunakan kalimat
presuposisi diatas untuk memberikan sugesti kepada klien agar berubah. Klien
mencari makna dari dari kalimat diatas, menerima asumsi bahwa walau
bagaimanapun mereka dapat berubah kapanpun mereka mau, dalam kondisi apapun.
Fungsi
yang kedua, sebaliknya Practitioner dapat mendengarkan presuposisi yang
terkandung pada bahasa dari klien, asumsi-asumsi dalam setiap kalimat klien
yang mengungkapkan informasi penting mengenai bagaimana struktur map of the
world seorang klien.
Contohnya:
1.
Ga
seperti di kantor, sekarang saya senang ada di rumah.
Presuposisinya:
Dia tidak senang berada di kantor
Ada sesuatu di kantor yang mebuat dia tidak senang
Ada sesuatu di rumah yang membuat dia senang
2.
Saya
berharap suami saya dapat lebih memahami kebutuhan anak-anak.
Presuposisinya:
Suaminya belum dapat memahami kebutuhan anak-anak
Ada kebutuhan anak-anaknya yang belum terpenuhi
Ada sesuatu yang belum dilakukan suaminya untuk memahami
kebutuhan anak-anak.
Jadi, apa manfaat kita belajar Presuposisi? Dengan kalimat lain, saya dapat
mejabarkan bahwa manfaat presuposisi
yang pertama adalah untuk memberikan makna baru bagi klien terhadap sesuatu,
atau untuk merubah dan memberikan representasi internal yang baru (memberikan sugesti). Sementara
fungsi yang kedua adalah ketika kita menemukan presuposisi dari apa yang
dikatakan oleh klien dalam kalimatnya artinya kita dapat menemukan apa yang terjadi
di dalammap of the world-nya (representasi Internal/persepsi pikiran).Sebelum
kita belajar bagaimana menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, ada baiknya
kita mengetahui beberapa macam presuposisi linguistik, intisari dari karya
besar Milton H. Erickson. Ketika anda sudah mempelajari beberapa macam
presuposisi linguistik anda akan menyadari bagaimana saya menyusun kalimat demi
kalimat dalam rangkaian artikel yang saya tulis ini.
À
Existence
À
Negation
À
Possibility/Necessity
À
Cause –
Effect
À
Complex
Equivalence
À
Awareness
À
Time
& Space
À
Adverb/Adjective
À
Exclusive/Inclusive
Or Ordinal
Sebagai catatan, presuposisi inilah
yang menjadi dasar bagi Pola Bahasa Hipnotik (Hypnotic Language Pattern) yang
biasa digunakan oleh NLP Practitioner dan para hypnotherapist, nanti kita akan
buktikan dan rasakan bagaimana hipnotiknya presuposisi linguistik ini.
http://yukiyusman.multiply.com/tag/language%20pattern