Sabtu, 01 September 2012

Mitos dan Fakta tentang Haid



Selain penjelasan tentang haid normal, kami juga akan sedikit membahas tentang beberapa mitos tentang haid yang beredar di masyarakat. Ini juga perlu dibahas mengingat banyak di antara mitos tersebut yang sangat dipercaya, padahal tidak benar. Misalnya:

Mitos 1:  Siklus menstruasi hanya dapat dipahami oleh ahli kesehatan.
Yang benar: Setiap wanita dengan mudah memahami masa suburnya sendiri. Caranya adalah dengan mempelajari dan mengingat-ingat siklus menstruasi diri Anda sendiri. Mempelajari kebiasaan menstruasi dan perubahan tubuh.

Mitos 2:  Siklus normal haid adalah 28 hari.
Yang benar: Lama siklus normal haid berlangsung antara 21-35 hari. Pada beberapa kasus, ada yang siklusnya hanya 20 hari atau bahkan mencapai 45 hari.

Mitos 3:  Wanita subur sepanjang masa.
Yang benar: Wanita mengalami masa tidak subur selama beberapa hari saat sedang ovulasi. Sedangkan pria, selalu subur sepanjang masa.

Mitos 4:  Wanita yang sedang haid tidak mungkin hamil jika disetubuhi.
Yang benar: peluang untuk hamil tetap ada, meskipun kecil. Perlu diketahui, jika sel spermatozoa dapat bertemu dengan ovum (sel telur), maka tetap dapat terjadi pembuahan yang berlanjut kehamilan (conception).

Mitos 5:  Wanita yang sedang haid tidak boleh atau tidak bisa beribadah.
Yang benar: Kaum wanita (terutama muslimah) yang sedang haid dapat melakukan banyak hal yang dapat dikategorikan sebagai ibadah, misalnya: berwudhu, berdzikir, belajar, membaca sholawat, bekerja, bersedekah, tersenyum, membantu orang lain, memasakkan untuk suami, mengajar, mengantarkan anaknya ke sekolah, dsb.

Mitos 6:  Haid selalu disertai rasa sakit atau nyeri.
Yang benar: tidak semua proses haid disertai rasa sakit atau nyeri. Perlu diketahui, nyeri atau sakit saat haid salah satunya dipicu atau dipengaruhi oleh faktor psikis atau emosi, lingkungan pekerjaan, banyaknya masalah yang belum terpecahkan, dan berbagai tekanan lainnya. Solusinya mudh: ambil waktu untuk relaksasi sejenak, beristirahatlah sejenak, tertawa atau curhat bersama sahabat Anda, minumlah teh hangat, berjalan-jalan menghirup udara segar. Jika masih saja terasa sakit atau nyeri, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mitos 7:  Wanita tidak lagi memiliki sel telur saat masa menopause.
Yang benar: Wanita lahir dengan membawa sel telur yang sangat banyak, sekitar 300-500, bisa lebih. Saat masa menopause, tubuh wanita berhenti merespon hormon yang menyebabkan ovulasi. Namun sel telur masih terus ada di dalam tubuh meskipun kemampuan untuk bereproduksinya akan menurun hingga menghilang.


Fakta Tentang Haid.

Dituturkan oleh Ibu Enting Prihantina, Dokter Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Menurut pandangan dokter kandungan, bahwa hubungan seks yang dilakukan saat perempuan menstruasi, sangat beresiko tinggi terhadap kesehatan, yakni:
* Menyebabkan infeksi. Ketika wanita tidak menstruasi vagina dilumuri oleh lendir yang dapat mencegah infeksi. Tetapi saat menstruasi datang, maka lendir pencegah infeksi yang melapisi dinding endometrium tersebut tergantikan oleh darah kotor. Aktivitas seksual dapat menyebabkan dinding vagina yang mengalami luka atau lecet. Dengan adanya luka dan lecet, maka kuman yang jumlahnya sedang meningkat pada saat menstruasi akan  menyerang organ reproduksi dan menyebabkan infeksi.
* Emboli. Resiko lainnya akibat berhubungan saat mentruasi dapat menyebabkan emboli udara. Pada saat mentruasi pembuluh darah terbuka, jika pada saat itu hubungan intim ada kemungkinan udara dapat masuk, akibatnya yang paling fatal bisa menyebabkan kematian.

__ Kehebatan Estrogen
Hormon berasal dari bahasa Yunani, horman, berarti yang menggerakkan’. Fungsi hormon dalam tubuh selain sebagai pembawa pesan antara sel (atau kelompok sel), juga berfungsi memberi sinyal ke sel target yang selanjutnya melakukan tindakan atau aktivitas tertentu. Salah satu hormon yang berperan sangat penting dalam tubuh perempuan adalah estrogen. Para ahli menyebut hormon ini sebagai “hormon perempuan”.

Multifungsi Estrogen
Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara.
Pada perempuan hamil, hormon estrogen membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Selain itu, hormon estrogen juga memperkuat dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan. Namun, hormon estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak kuat menyangga tubuh untuk sementara waktu). Akibatnya, ibu hamil kerap mengalami sakit punggung.

__ Berfluktuasi
Menjelang menstruasi, akan terjadi penurunan kadar estrogen dan sebaliknya peningkatan hormon progesteron. Kondisi ini mempengaruhi produksi hormon di otak terutama hormon serotonin; jenis hormon yang mengedalikan kestabilan emosi. Proses inilah yang menyebabkan gejolak emosi sebagai bagian dari PMS (premenstrual sindrome) yang mulai dirasakan 7-10 hari menjelang menstruasi. Sedangkan gangguan fisik yang dirasakan akibat perubahan ini adalah; cepat lelah, pegal, timbul jerawat, sakit kepala, punggung, perut bagian bawah, nyeri pada payudara, gangguan saluran cerna, konstipasi, diare, perubahan nafsu makan, sering merasa lapar (food cravings).

__ Mengalami penurunan
Sayangnya estrogen tidak akan diproduksi sepanjang usia perempuan. Ketika memasuki usia 40 tahun produksi hormon ini mulai menurun. Pengaruh fisik yang dirasakan oleh perempuan antara lain; pengerutan dan penipisan dinding vagina, bersamaan dengan hilangnya elastisitas dan kurangnya pembasahan vagina saat rangsangan seksual. Akibatnya, banyak perempuan yang mengeluhkan nyeri saat berhubungan. Selain itu, semakin tidak teraturnya menstruasi, kekenyalan kulit berkurang. Seluruh kondisi ini merupakan tanda bahwa perempuan telah memasuki masa perimenopause.

Menurut catatan medis dokter kandungan, hubungan seks yang dilakukan saat perempuan menstruasi, berresiko terhadap kesehatan :
> Hilangnya lendir pelumas pencegah infeksi, terjadi Infeksi lapisan endrometrium,
> Infeksi organ reproduksi, yang mengakibatkan ketidaksuburan.
> Darah merupakan media yang baik untuk berkembang biak bakteri,
> Emboli udara. Pada saat mentruasi pembuluh darah terbuka, ada kemungkinan udara dapat masuk, akibatnya bisa terkontaminasi penyakit menular. 

Maha Besar Allah dengan segala misteriNya .......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar