Sabtu, 20 Oktober 2012

Bahagia dalam Nestapa

jangan kau bergetir kala galau sedang kau singgahi
jangan menunduk meski kau terbelenggu gelap waktu yang tak kau angani
dan jangan sungkan mengutus senyuman tuk hiasi aral kegundahan
hingga kelak ceria hadir membayangi kebahagiaan

kau selalu mengutuk duri yang mengiris mimpimu
biaskan harapan yang tak juga kau rasakan
mengutuk kasih yang telah menjauh
berharap kembali di pelukan

Rumi bersabda, "Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati"
bukan berarti kau harus memunggunginya . . .

Cinta tak hanya mengandung unsur bahagia
menjejalnya dengan tawa, canda dan ceria
Cinta hanyalah jalan tuk meniti jejak kebahagiaan
mungkinkah kita memaknai kebahagiaan tanpa mengerti batas kesengsaraan?

jika tujuanmu hanya ingin mendapat kebahagiaan
jangan pernah mencarinya, tapi ciptakanlah!!!
saat itulah kamu akan memahami makna nestapa dan hakikat bahagia . . .


 

Cinta Dan Dunia

Suara tepukan takkan terdengar jika hanya sebelah tangan
itulah kenapa setiap makhluk harus berpasangan
malam bersanding siang
lembab memayungi gersang
pun saat satu cinta pergi, selalu akan ada cinta yang datang

Tuhan menciptakan langit dan bumi tuk saling berbagi
Jika bumi kurang panas, Langit mengirimkan panas
Jika bumi kurang segar, Langit menyegarkan bumi yang lembab
Langit berputar menurut sumbunya, bagaikan suami mencari nafkah bagi istrinya
Dan Bumi sibuk mengurus rumah: ia menunggui dan menyusui bayi yang dilahirkan

Perumpaannya seperti lelaki dan wanita
satu sama lain saling membutuhkan untuk hidup sempurna
tanpa lelaki, siapa yang kan menghisap madu wanita?
mewujudkannya menjadi bunga yang indah
tanpa wanita, bagaimana lelaki mencipta budaya?
menuntunnya sebagai khalifah di dunia
lihatlah, dunia diselamatkan oleh persatuan keduanya

siang dan malam sangatlah menyilang
satu sama lain saling menentang
untuk mencapai tujuan yg satu, mereka harus saling membantu
saling berbagi tuk meraih dunia yg sempurna
saling mengerti tuk mewujudkan cinta yang sempurna
so, kenapa kita berbeda?
bukankah karena berbeda itulah semesta menjadi indah

Jumat, 12 Oktober 2012

Aku Seperti "Bocah"

Hanya coretan kecil langkah mimpi semuQ . . .

wanita itu tersenyum manis. 
cantik dalam balutan jilbab orange dg bros menjuntai pada bagian atas jilbab'y. 
menambah anggun sosok'y. 
meskipun ia trlihat cuek dg kemeja lusuh dan sepatu hitam usang'y. 
tp hal itu tak mengurangi kekagumanku akn kasih sayang'y pd iqbal, nama anak'y (mungkin ia berusia 7 tahunan) yg sempat kudengar dr percakapa
n mereka d angkot td. 
obrolan mereka trdengar ceria. 
celoteh riang iqbal menyapa oma'y lewat handphone menyiratkan kesan bahwa mereka adalah satu keluarga yg bahagia. ya, bahagia.

benakQ menerawang jauh masa lalu.
akh, kenapa aku harus beranjak dewasa. 
kehidupan yg dipenuhi polemik masalah yg begitu pelik. 
menjalani perjalanan yg terburai penderitaan, penyesalan, kemalasan, kekosongan. aku ingin kembali menjadi 'bocah', 
berlari tanpa takut tuk terhenti rasa perih. 
melepas tawa dengan tidak mnyimpan gundah jiwa. 
menggapai ceria tanpa mengenal putus asa.
aku ingin seperti 'bocah' yg tak harus mengalami pedih'y bersikap dewasa. 
sudikah engkau memutar langkahmu lagi, wahai sang waktu?