Senin, 11 Maret 2013

[ Hanya Senja yg Tahu ]



masih menemani senja
tanpa berharap menarik diri pergi dari diam
memandangi wajah sungai dalam ciuman kabut malam

ia membisikQ selip, "sungai yg diarungi akan membuatQ kuat. tapi sungai yg dipandangi hanya akan melemahkan hati."

aQ menatap lama diriQ, asing
kehilangan seseorang serasa menelan kabut dengan angan
bias tapi menyakitkan
dan aQ selalu tersenyum untuk itu
entah pada siapa ...

mulutQ tetap bercerita,
tapi hatiQ menerawang jendela
batasan antara duniaQ dg masa lalu

aQ mencium wangi musk darinya
jantungQ berdegup kencang tak terarah
saat mata itu menatapQ tajam
aQ tak lagi merasakan angin dingin yg mengusik malam

dan bibir itu merah sekali
sama seperti biru tulen dalam permukaan laut
dan hijau sejati di lumut yg tertimpa hujan
merah merekah

badanQ mengejang
tanpa satu jeda dia merapatkan bibirnya
dalam, kuat dan membakar

kau dan aku
menikmati neraka ini
terbakar hangus dalam api merah jambu
senja dan malam ikut tewas
dengan jelaga dalam dimensi hitam
terbakar total

kala itu ruang dan waktu menguap
berganti bahasa
bahasa rasa
tak ada kata